BAB I
Pendahuluan
Wilayah Asia Tenggara memiliki jumlah
penduduk yang cukup banyak dan mempunyai suku yang bermacam-macam juga. Karena
wilayah ini bercampurnya dua kebudayaan besar yaitu India dan China. Wilayah
ini terkenal dengan alamnya yang subur dan kekayaan alamnya yang luar biasa.
Berbagai bangsa ingin sekali menaklukkan daerah ini dari mulai bangsa India,
China, Mongol dan Eropa. Bertahun-tahun mereka berusaha menggapai wilayah ini
dan mereka akhirnya berhasil menduduki wilayah-wilayah di kawasan ini dan
membagi-baginya. Kalau penulis boleh bilang, Eropa maju seperti sekarang ini
karena kekayaan dari kawasan ini, kalau seandainya mereka belum mencapai
wilayah ini mungkin keadaan mereka jauh tertinggal dari kebudayaan Asia.
Penemuan wilayah Asia Tenggara juga tidak lepas
dari jatuhnya kekaisaran Romawi Timur terakhir pada tahun 1453 oleh Sultan
Mehmed II, sultan dari Kesultanan Turki Ottoman. Karena Kesultanan Turki
Ottoman menguasai Laut Tengah yang merupakan sentral perdagangan 3 benua; Asia,
Eropa dan Afrika maka Eropa memutuskan untuk mencari jalan sumber-sumber
perdagangan itu sendiri dan membuat koloni-koloni untuk memperkuat negara asal
mereka.
Wilayah Asia Tenggara selain melimpah SDA nya
juga dikenal mempunyai iklim tropis karena dekat sekali dengan garis khatulistiwa
khususnya negara kita, Indonesia. Karena wilayah Eropa begitu dingin maka
banyak wisatawan asing berkunjung ke kawasan ini khususnya daerah pantai karena
pantai di wilayah ini tidak dapat ditemukan suasananya seperti kebanyakan
daerah-daerah di Eropa.
BAB II
Pembahasan
Wilayah
di Asia Tenggara
Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia
bagian tenggara. Kawasan ini mencakup Indochina dan Semenanjung
Malaya serta kepulauan di sekitarnya.
Asia Tenggara berbatasan dengan Republik
Rakyat Tiongkok di
sebelah utara, Samudra
Pasifik di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Samudra Hindia, Teluk Benggala, dan anak benua India di barat.
Asia Tenggara biasa dibagi dalam dua
kelompok: Asia Tenggara Daratan (ATD) dan Asia Tenggara Maritim (ATM).
- Negara-negara
yang termasuk ke dalam ATD adalah
- Negara-negara
yang termasuk ATM adalah
Malaysia, meskipun ada bagian yang tersambung
ke benua Asia, biasa dimasukkan ke dalam ATM karena alasan budaya. Semua negara
Asia Tenggara terhimpun ke dalam organisasi ASEAN. Timor Leste yang sebelumnya merupakan bagian dari Indonesia telah mengajukan diri menjadi anggota ASEAN walaupun
oleh beberapa pihak, atas alasan politis, negara ini dimasukkan ke kawasan Pasifik.
Secara geografis (dan juga secara historis) sebenarnya Taiwan dan pulau Hainan juga termasuk Asia Tenggara, sehingga diikutkan pula.
Namun, karena alasan politik Taiwan, dan pulau Hainan lebih sering dimasukkan
ke kawasan Asia Timur. Kepulauan Cocos dan Pulau Christmas, yang terletak di selatan Jawa,
oleh beberapa pihak dimasukkan sebagai Asia Tenggara meskipun secara politik
berada di bawah administrasi Australia. Sebaliknya, Pulau Papua dimasukkan sebagai Asia Tenggara secara politik meskipun
secara geologi sudah tidak termasuk benua Asia.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Anthony
Reid tahun 2011 tentang bahasa inilah dapat diketahui bahwa bahasa-bahasa di
Asia Tenggara mempunyai akar yang sama (Sudrajat, 2012). Di samping bahasa
banyak unsur-unsur budaya yang memiliki kesamaan karena kontak dan interaksi
sosial yang intensif di kalangan masyarakat Asia Tenggara sehingga memungkinkan
terjadinya proses pembauran budaya. Faktor lain yang membuat Asia Tenggara
menjadi satu kesatuan yaitu lingkungan geografis yang sama sehingga menyamakan
jenis makanan yang umumnya di konsumsi oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara yaitu:
beras, ikan, dan berbagai jenis palem.
Sejarah penamaan
Nama untuk kawasan ini pertama kali dipakai
pada abad ke-20.
Sebelumnya Asia Tenggara dikenal dengan nama India Belakang (jika
dibandingkan dengan anak
benua India).Istilah kontemporer yang
dipakai oleh Angkatan Perang Inggris-Amerika pada tahun 1941, yang berkedudukan
di Ceylon dalam melawan tentara Jepang dalam Perang Dunia Kedua, Orang Amerika
menulis istilah ini dengan Southeast. Subkawasan Asia Tenggara terdiri dari sebelas
negara, beberapa di antaranya berada di daratan utama (mainland), yang
juga dikenal sebagai Asia Tenggara Daratan (Indocina) dan sebagian lagi seluruhnya merupakan
kepulauan (Asia Tenggara Maritim), yang dikenal dengan istilah beragam, seperti
Kepulauan Selatan (Nan Yang, Cina, dan Vietnam), Kepulauan Melayu (Malay
Archipelago menurut A.R. Wallace), Malayunesia (Logan), Indonesia (Logan, dan Adolf
Bastian), Hindia Timur (Oost-Indie,
Belanda), Malaysia, Insulinde (oleh orang Hindia Belanda di awal abad
ke-20), atau Nusantara
(oleh masyarakat Indonesia). Agak menarik bahwa Semenanjung Malaya biasanya dimasukkan dalam wilayah kepulauan
meskipun masih tersambung dengan benua
Asia.
Tabel
Negara-Negara di Asia Tenggara
Geografis Asia Tenggara dari sisi Geologi dan
Geografi
Sisi Geologi
Asia Tenggara terletak pada pertemuan
lempeng-lempeng geologi, dengan aktivitas kegempaan
(seismik) dan gunung berapi (vulkanik) yang tinggi. Sementara ATD
relatif stabil, dan merupakan daratan tua, ATM sangatlah dinamik karena di sana
bertemu dua lempeng benua besar: lempeng
Indo-Australia
dan lempeng
Eurasia, ditambah dengan lempeng Filipina
yang lebih kecil. Tiga pulau besar di Indonesia: Sumatra, Jawa, dan Kalimantan baru terpisah dari benua Asia sekitar 10 ribu tahun yang
lalu akibat naiknya muka air laut karena usainya Zaman Es terakhir. Pulau Papua secara geologi termasuk dalam
benua Australia, yang juga terpisah karena peristiwa yang sama. Kedua lempeng
besar itu bertemu pada busur cekungan yang memanjang ke selatan dari Teluk
Benggala di barat Myanmar, dan Thailand, terus menuju sisi barat Sumatra, lalu membelok ke timur membentuk Palung Jawa yang memanjang di selatan Jawa
dan Kepulauan Nusa Tenggara. Akibatnya gempa bumi sering terjadi di
daerah-daerah sekitarnya, seperti Gempa
bumi Samudra Hindia 2004.
Desakan lempeng Indo-Australia mengangkat permukaan pulau-pulau yang ada di
dekatnya, sehingga terbentuklah deretan gunung berapi aktif. Pulau Jawa adalah
pulau dengan cacah gunung berapi terbanyak di dunia. Gunung Kerinci adalah gunung berapi tertinggi di Asia
Tenggara. Di sebelah timur Filipina terdapat pula Palung Mindanao, dan Palung
Mariana yang merupakan pertemuan antara lempeng Filipina, dan lempeng Pasifik.
Di Filipina juga terdapat aktivitas kegunungapian yang tinggi.
Puncak tertinggi yang berada di Gunung Kinabalu (4.101 m; Kalimantan) dan Puncak Jaya di Pulau Papua, Indonesia (5.030 m).
Terdapat beberapa klaim, dan perebutan
wilayah, dan batas perairan di kawasan ini, yang melibatkan negara-negara di
kawasan ini maupun yang melibatkan negara di luar Asia Tenggara (terutama Tiongkok
dan Taiwan dalam kasus Kepulauan Spratly). Di Indonesia sendiri perebutan dan klaim
wilayah sering terjadi juga dengan Negara tetangga seperti Malaysia, Filipina dan Thailand. Kasus pulau Sipadan
dan Ligitan pada tahun 2002 yang berakhir dengan kemenangan Malaysia. Perairan
Ambalat pun juga sampai sekarang masih belum ada titik terang.
Sisi Geografi
Secara astronomis letak kawasan Asia Tenggara
berada di antara 29O LU- 11O LS dan 93O BT –
141O BT. Sedangkan secara geografis letak kawasan Asia Tenggara
adalah: Sebelah utara berbatasan dengan China. Sebelah timur berbatasan dengan
Papua Nugini. Sebelah barat dan selatan masing-masing berbatasan dengan Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia. Geografi Asia Tenggara dapat dikategorikan menjadi
dua bagian, daratan, dan kepulauan. Negara-negara yang berada di daratan
termasuk Myanmar, Kamboja, Laos, Thailand, dan Vietnam. Sedangkan negara-negara yang berada di kepulauan
termasuk Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Sejarah Singkat
Dengan ditemukannya Homo floresiensis di Pulau Flores pada 2003 menandakan bahwa daerah kepulauan Asia
Tenggara ini paling tidak telah ditinggali oleh manusia sejak 18.000 tahun
lalu, dengan perkiraan terjauh sampai 94.000 tahun yang lalu. Sejarah Asia Tenggara
sebelum zaman kerajaan tidak diketahui banyak. Beberapa kerajaan berawal di
daratannya, yang sekarang Burma(Myannmar), Kamboja, dan Vietnam.
Kerajaan pertama yang berkembang di kepulauan
Asia Tenggara adalah Sriwijaya. Dari sejak abad ke-5 ibu kota Sriwijaya, Palembang, merupakan pelabuhan utama antara India
dan Cina.
Dan kemudian diikuti oleh Majapahit dan Mataram Hindu.
Pedagang Muslim mulai memasuki daerah ini pada abad ke-12.Sebagian sumber
mengatakan bahwa pedagang Muslim malah lebih awal masuk pada zaman kekhalifahan
para sahabat nabi yaitu sekitar pada abad ke-7. Samudra Pasai
merupakan kesultanan Islam pertama. Namun umur kesultanan ini tidak berangsur
lama karena Majapahit dengan cepat menaklukkan kesultanan ini.
Karena kondisi geografis yang berdekatan
dengan India dan Cina, kawasan ini banyak terpengaruh oleh
kebudayaan India, dan China. Selat Malaka merupakan jalur perdagangan yang ramai sejak
berabad-abad lalu, dan masih bertahan hingga sekarang. Kerajaan Malaka yang
menguasai selat tersebut sering digempur oleh berbagai bangsa dan akhirnya
jatuh ke bangsa Portugis pada tahun 1511 dan direbut lagi oleh Belanda pada
tahun 1641. Pengaruh Sultan Aceh saat itu Sultan Iskandar Muda juga sangat
berpengaruh pada kemunduran Kerajaan Malaka.
Ekonomi
Kebanyakan ekonomi negara-negara di Asia
Tenggara masih digolongkan kepada negara berkembang, hanya Singapura yang digolongkan ke dalam negara maju.
Ekonomi kawasan Asia Tenggara masih banyak
tergantung pada hasil alam, dengan pengecualian Singapura. Dengan pembentukan kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara oleh negara-negara ASEAN
diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.
Demografi
Penduduk asli Asia Tenggara terdiri dari
berbagai macam suku yang jumlahnya sangat banyak.
Lao
Daratan Rendah (56%), Lao Theung (34%), Lao Soung (10%)
|
|
suku
Burma (68%), Shan
(9%), Karen (6%), Rakhine (4%), lainnya (termasuk suku Tionghoa, dan Indo-Arya)
(13%)
|
|
suku
Vietnam (88%), Tionghoa (4%),
Thai (2%), lainnya (6%)
|
|
Melayu
(69%), Tionghoa (18%), suku pribumi Brunei (6%), lainnya (7%)
|
|
suku Jawa (41,7%), suku Sunda (15,4%), suku Melayu (3,4%), suku Madura (3,3%), suku Batak (3.0%), suku Minangkabau (2,7%), suku Betawi (2,5%), suku Bugis (2,5%), suku Banten (2,1%), suku Banjar (1,7%), suku Bali (1,5%), suku Sasak (1,3%), suku Makassar (1,0%), suku Cirebon (0,9%), suku Tionghoa (0,9%), suku Aceh (0,43%), suku Toraja (0,37%), sisanya ratusan suku kecil dari
Rumpun Melanesia dan Melayu-Polinesia.
|
|
Tionghoa
(76%), Melayu (15%), Indo-Arya (7%), lainnya (2%)
|
|
Peradaban India dan China di Asia Tenggara
Perkembangan sejarah Asia
Tenggara pada zaman kuno dipengaruhi oleh dua hal yaitu factor angin dan
sungai-sungai besar (Sudrajat, 2012) Angin musim yang bertiup secara teratur
setiap tahun memungkinkan wilayah Asia Tenggara dilalui oleh pelayaran.
Sedangkan sungai besar memungkinkan bangsa-bangsa Asia Tenggara dilalui oleh
pelayaran. Sedangkan sungai besar memungkinkan bangsa- bangsa Asia Tenggara
membangun konsentrasi pemukiman untuk kemudian mengembangkan peradaban yang
lebih maju dan berkembang di kemudian hari. Hal inilah yang membuat kuatnya
pengaruh peradaban India dan China di Asia Tenggara yang berbatasan langsung
dengan negara-negara di Asia Tenggara. Faktor dekatnya secara geografis dengan
pusat peradaban China dan India barangkali menjadi faktor penentu sejarah Asia
Tenggara pada umumnya.
Kawasan Asia Tenggara
merupakan salah satu kawasan kuno di dunia jika dilihat adanya penduduk yang
hidup di wilayah ini. Hal ini dilihat dari banyaknya penemuan fosil-fosil
manusia purba di beberapa wilayah Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Kawasan
ini, pada masa protosejarah sebenarnya merupakan wilayah yang dinamis dalam
perkembangan kebudayaanya. Wilayah tersebut merupakan terminal migrasi bangsa
yang dating dari arah Asia continental, Dalam upaya menempati wilayah yang baru
saja dihuni, manusia migran dari daratan Asia mengembangkan kebudayaanya yang
akan menjadi dasar perkembangan kebudayaan Asia Tenggara hingga kini. Setelah
beberapa ratus abad bermukim di daratan Asia Tenggara, orang-orang yang
kemudian mengembangkan kebudayaan Austronesia tersebut, sebagian ada yang
melanjutkan migrasinya ke wilayah kepulauan, menyebar kearah kepulauan, menyebar kearah kepulauan
Nusantara dan juga Philipina, bahkan terus berlanjut kearah pulau-pulau di
Samudera Pasifik. Kebudayaan Austronesia tidak mungkin berkembang sendiri di wilayah
Asia Tenggara, karena kawasan tersebut menjadi arena pertemuan dua kebudayaan
besar Asia yang telah lama berkembang, karena kebudayaan itu adalah India dan
China (Hubbilah, Adi, & Antika, 2012)
Penyebaran Agama dan Kebudayaan di Asia
Tenggara
Dalam program pertukaran kebudayaan antar
India dan Asia Tenggara telah terjadi pada awal abad Masehi. India menerima
siswa/mahasiswa Asia Tenggara, saudagar dan kaum kolonis Asia Tenggara.
Koloni-koloni perdagangan Indonesia didirikan di-Benggala dekat kota Kalkuta
dan pantai Koromandel di bagian tenggara India. Sebaliknya orang India
melakukan perjalanan ke Asia Tenggara,
termasuk Indonesia. Abad ke-6 sebelum Masehi Kitab Ramayana India
menyebut suatu pulau emas, yang dimaksud mungkin Burma dan Semenanjung Melayu
yang mempunyai tambang emas. Dalam abad ke-3 sebelum Masehi seorang Buddhis
terkenal dari kerajaan Asoka mengirimkan misionaris ke Burma. Pada abad
berikutnya misi yang sama dikirim ke Cambodia, Cochin Cina. Dari orang-orang
India penduduk Asia Tenggara menerima agama baru, lengkap dengan filsafat,
mitologi, tempat pemujaan, bahasa, tulisan, hokum dan teori politik (Milton W,
Meyer, 1965).
Agama yang dianut oleh penduduk Asia Tenggara
sangat beragam, dan tersebar di seluruh wilayah. Agama Buddha menjadi mayoritas di Thailand, Myanmar, dan Laos
serta Vietnam dan Kamboja. Agama Islam
dianut oleh mayoritas penduduk di Indonesia, Malaysia, dan Brunei dengan Indonesia menjadi negara dengan penganut Islam
terbanyak di dunia. Agama Kristen menjadi mayoritas di Filipina dan Timor Leste. Di Singapura, agama dengan pemeluk terbanyak adalah agama yang dianut
oleh orang
Tionghoa seperti Buddha, Taoisme, dan Konfusianisme.
Walau begitu, di beberapa daerah, ada
kantong-kantong pemeluk agama yang bukan mayoritas seperti Hindu di
Bali
dan Kristen di Maluku dan Papua
atau Islam di Thailand dan Filipina bagian selatan.
Lingkungan
Kerbau
di Indonesia
Garis khayal Wallace yang
memisahkan fauna Australasia dengan Asia Tenggara.
Beraneka ragam hewan hidup di Asia Tenggara;
di pulau Kalimantan, dapat ditemukan orangutan, Gajah Asia, Badak Sumatra dan Macan Dahan (Neofelis nebulosa diardi). Binturong dapat ditemukan di pulau Palawan.
Kerbau, baik yang dipelihara maupun yang liar, tersebar di
sepanjang Asia Tenggara, sedangkan kancil dapat ditemukan di Sumatra, dan Kalimantan. Kancil
sendiri merupakan hewan yang sering muncul dalam cerita-cerita rakyat di
Indonesia, dan banyak dikenal anak-anak.
Burung-burung yang cantik seperti burung merak
dan srigunting (drongo) hidup di subkawasan Asia ini
hingga sejauh sebelah timur Indonesia. Babirusa (babi dengan empat gading), anoa,
dan komodo juga terdapat di Indonesia. Burung
Enggang banyak dicari untuk
paruhnya, dan diperdagangkan ke Tiongkok. Tanduk badak juga turut
diperdagangkan.
Kepulauan Indonesia dipisahkan Garis Wallace. Garis ini berada di sepanjang sebuah
perbatasan lempeng tektonik, dan memisahkan spesies Asia (Barat) dari spesies
Australasia (Timur). Pulau-pulau antara Jawa/Kalimantan, dan Papua yang
membentuk kawasan campuran di mana kedua spesies ada dinamakan Wallacea.
Perairan dangkal di terumbu karang (coral
reef) di Asia Tenggara mempunyai tingkat biodiversitas tertinggi untuk ekosistem laut di dunia, di
mana ikan-ikan, dan moluska banyak dijumpai. Ikan
hiu paus (rhincodon typus)
juga hidup di Laut
China Selatan.
Pepohonan, dan tanaman lainnya di kawasan ini
adalah tumbuhan tropis; di beberapa negara di mana terdapat gunung-gunung yang
cukup tinggi, tanaman bersuhu menengah dapat ditemukan. Wilayah-wilayah hutan hujan (rainforest) ini saat ini banyak mengalami
penebangan liar, khususnya di Kalimantan.
Meskipun Asia Tenggara kaya akan flora, dan
fauna, kawasan ini menghadapi penebangan hutan yang berat, sehingga mengakibatkan hilangnya
habitat berbagai spesies
terancam seperti orangutan, dan Macan Sumatra. Pada saat yang sama, kabut asap juga merupakan peristiwa yang lazim.
Kabut asap terburuk yang pernah terjadi
berlangsung pada tahun 1998 di mana beberapa negara diselimuti kabut
yang tebal. Menghadapi masalah ini, beberapa negara di Asia Tenggara
menandatangani Persetujuan ASEAN mengenai Polusi Kabut Asap Transperbatasan (ASEAN
Agreement on Transboundary Haze Pollution) untuk melawan polusi yang
diakibatkan kabut asap.
BAB III
Kesimpulan
Wilayah Asia Tenggara sebenarnya mempunyai potensi yang
sangat banyak, khususnya negara Indonesia, negara kita yang tercinta ini. Jika
negara kita dan negara tetangga yang lain menjalin kerja sama yang lebih erat
lagi, maka kawasan Asia Tenggara mungkin akan lebih dipertimbangkan di mata
dunia.
Wilayah ini dari dulu merupakan kunci sukses suatu bangsa
jika ingin membuat kerajaan atau kekaisaran seperti Jepang yang memang
mengincar wilayah ini bahkan sebelum perang dunia ke-II dimulai untuk
memantapkan sumber daya nya dan untuk menjalankan mesin-mesin perangnya.
Tentara sekutu bahkan mati-matian mempertahankan dan mengambil-alih kembali
wilayah ini selama perang dunia ke-II. Jadi wilayah ini sangat penting dari
sisi ekonomi, politik dan geografis. Sayangnya kita terlalu terpecah dalam
konflik internal seperti perebutan wilayah dan lain-lain.
Marilah Asia Tenggara kita bersatu dan mewujudkan
persaudaraan yang lebih kuat dan harmonis kembali. Suatu saat Asia Tenggara
akan menjadi aliansi yang paling menakutkan dunia. SDA dan SDM yang tidak
terbatas dari wilayah ini yang menjadi alasan saya mengatakan demikian.
Negara-negara adidaya seperti USA dan Russia tidak akan berani mengganggu
bahkan mengatur-ngatur kita. Kita akan mampu berdikari (berdiri di atas kaki sendiri)
seperti kata presiden pertama kita, Bung Karno.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Rudy. 2013 Sejarah Asia Tenggara. Bandung:
Alfabeta
Suyatno. 1995 Sejarah Asia Tenggara. Surakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny