Senin, 14 November 2011

Asal Mula Kota Wonogiri

Pada zaman Kerajaan Demak ada seorang pertapa sakti bernama Ki Kesdik Wacana. Dia tinggal menyendiri di salah satu gua yang termasuk dalam jajaran Pegunungan Seribu. Pegunungan ini dikelilingi hutan yang  penuh dengan pepohonan lebat dan alam yang indah. Tidak heran jika penguasa Demak pada waktu itu menjadikan sebagai hutan wisata raja dan tempat perburuan binatang.

Pada waktu-waktu tertentu, datanglah rombongan raja dengan pengiring dan senopatinya. Mereka berburu binatang, terutama Rusa. Sebagian hasil dari perburuan itu ada yang dihabiskan di tempat dan sebagian lagi biasanya dibawa kembali ke istana. Bekas tempat pesta pora itu pada akhirnya menjadi sebuah desa yang sekarang dinamakan Desa Senang, yang berarti tempat untuk bersenang-senang. Sampai sekarang desa itu masih ada.

Pada suatu ketika Raja Demak mengirimkan seorang utusan bernama Raden Panji untuk menemui pertapa Ki Kesdik Wacana. Melalui utusannya, Raja meminta kepada Ki Kesdik Wacana untuk membawa beberapa ekor rusa untuk dijadikan sebagai binatang peliharaan di Istananya. Ki Kesdik Wacana menyanggupi permintaan Raja.

Dengan kesaktiannya Ki Kesdik Wacana memasukkan rusa-rusa itu dalam bumbung, rongga pada ruas pohon bambu petung dan kemudian disumbat. Bumbung tersebut kemudian diserahkan kepada Raden Panji disertai dengan pesan khusus.



"Raden Panji, bumbung ini berisi rusa-rusa yang dikehendaki oleh sang Prabu. Sengaja aku masukkan ke dalam bumbung ini supaya Raden Panji mudah membawanya. Lagi pula perjalanan dari sini ke Keraton cukup jauh. Namu ingat pesanku, jangan coba-coba sekalipun membuka isi dari bumbung tersebut sampai bumbung tersebut telah ada di hadapan Raja."

"Terima kasih bapak pertapa, saya akan selalu ingat pesan itu" kata Raden Panji dengan penuh hormat.

Dalam perjalanan pulang kembali ke Demak, pikiran Raden Panji dipenuhi oleh berbagai macam pertanyaan yang tidak bisa terjawab oleh Raden Panji sendiri. Menurut dia tidaklah masuk akal rusa-rusa yang diminta oleh sang Prabu dimasukkan ke bumbung ini. Ini sangat tidak logis.


Meskipun begitu, Raden Panji tetap ingat pesan Ki Kesdik Wacana untuk tidak membuka bumbung itu sampai di hadapan Raja. Raden Panji pun akhirnya membatalkan keinginannya untuk membuka bumbung tersebut.

Dalam perjalanan pulang, karena lelah Raden Panji singgah sebentar di sebuah hutan jati yang lebat. Saat melepas lelah, pandangan Raden Panji terus memandang bumbung tersebut dengan perasaan heran. Karena terus memandang bumbung tersebut, akhirnya Raden Panji membuka bumbung tersebut untuk mengetahui isinya.

Namun ketika sumbat bumbung dibuka, Raden Panji kaget bukan kepalang melihat kejadian aneh. Dalam keadaaan yang masih terbengong, tiba-tiba dari bumbung tersebut keluar hewan kecil yang makin lama makin membesar. Ternyata hewan-hewan itu adalah rusa-rusa yang berjumlah 16 ekor atau 8 pasang. Dan kesemuanya dengan cepat segera masuk ke hutan kembali.

Raden Panji yang segera sadar dari kekagetannya itu, langsung  segera berlari cepat ke hutan untuk mengejar rusa-rusa itu sampai kopiahnya jatuh ke tanah. Namun beliau tidak menghiraukan kejadian tersebut. Walau usahanya untuk mengejar rusa-rusa itu sia-sia.


Bukan main sedih dan menyesal hati Raden Panji akibat kecerobohannya itu. Raden Panji hanya bisa jatuh tertunduk malu dan lesu. Tidak tahu apa yang harus diperbuatnya. Mau balik ke Demak takut terken murka Raja. Mau kembali tempat pertapaan Ki Kesdik Wacana takut terkena makian.


Untunglah Ki Kesdik Wacana yang sakti dapat segera mengetahui peristiwa itu. Oleh karena itu Ki Kesdik segera menyusulnya. Dalam perjalanan menyusul Raden Panji, Ki Kesdik sempat menemukan kopiah Raden Panji yang terjatuh. Pertapa sakti itu pun berkata, wahai bumi dan langit saksikanlah bahwa tempat ini sejak saat ini aku beri nama Wana Kethu. Jadilah tempat itu sampai sekarang bernama Wana Kethu. 'Wana' berarti hutan dan 'Kethu' artinya kopiah.

Tidak berapa lama Ki Kesdik Wacana segera menemukan tempat Raden Panji. Melihat kehadiran Ki Kesdik Wacana, Raden Panji pun sangat kaget.

"Mohon ampun bapak, hamba telah berbuat lancang membuka sumbat bumbung itu dan mengakibatkan hewan-hewan yang ada di dalam bumbung itu keluar semua. Sekarang hamba pasrah menerima hukuman dari bapak pertapa" kata Raden Panji bersedih.

Mendengar pengakuan Raden Panji, sang pertapa merasa kasihan tetapi yang bersalah tetap harus menerima hukuman.

"Raden Panji, ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu adalah utusan raja yang telah diberi amanat. Sayang sekali kamu tidak dapat melaksanakan amanat itu. Oleh karena itu kamu tetap mendapat hukuman. Mulai sekarang, janganlah kamu berwujud manusia, tetapi jadilah kamu seekor  Rusa Wulung penunggu hutan jati ini" kata Bapak Pertapa

Begitu selesai ucapan bapak pertapa itu, seketiak tiba-tiba dunia menjadi gelap gulita dan di langit terdengar suara petir menyambar-nyambar. Semua seakan menjadi saksi atas segala ucapan bapak pertapa.

Memang benar keadaanya. Secara mendadak Raden Panji yang asalnya manusia berubah menjadi rusa jantan yang sangat gagah dengan bulu wulungnya. Raden Panji yang sudah berubah menjadi rusa itu menangis dan bersimpuh di hadapan pertapa sakti tersebut.

"Hukuman ini terlampau berat bagi Hamba, Bapak. Mohon bapak sudi mencabutnya," ratap rusa wulung penjelmaan Raden Panji.

Namun penyeselana tinggal penyesalan, Raden Panji harus mengalami kehidupan baru sebagai pemimpin pasangan rusa yang dahulu dilepasnya di Wana Kethu.

Sesudah peristiwa di Wana Kethu itu, Ki Kesdik Wacana naik ke atas bukit kecil tak jauh dari situ. Sesampai di puncak bukit itu, ia berhenti sesaat untuk mengagumi keindahahan alam di bawahnya.

"Bukit ini begitu indah. Besok kalau ada keadaan zama sudah ramai, bukit ini aku namai dengan Gunung Giri. sedangkan sungai yang mengalir dibawahnya aku namakan Sungai Wahyu. Sekarang nama sungai ini adalah Bengawan Solo." kata Ki Kesdik Wacana

Pada suatu ketika dalam kesempatan yang lain, Sunan Giri dalam pengembaraanya sampai di tempat yang dahulu dikunjungi Ki Kesdik Wacana. Sama dengan Ki Kesdik Wacana, Sunan Giri juga mengagumi keindahan alam hutan yang sangat luas dengan alamnya yang berbukit-bukit. Sunan Giri pun berkata "Besok kalau ada keramaian zaman, tempat ini aku namai Wonogiri".


Wono atau Wana berarti 'hutan', sedangkan Giri berarti 'Gunung'. Demikianlah tempat yang berhutan lebat dan bergunung-gunung itu sampai sekarang bernama Wonogiri yang terletak di Propinsi Jawa Tengah.

39 komentar:

  1. kota saya nih ,,,, jadi kangennnn

    BalasHapus
  2. wah,,panjang jg yh sejarahnya..nice info..

    BalasHapus
  3. nice info sob..visit back ya sob..sambil baca2 ya..

    BalasHapus
  4. belajar: ya begitulah sejarah memang panjang
    artif: thx bung saya juga sudah melihat blog anda. anda dapat bertukar link sama blog saya. anda dpt mengunjungi
    http://musuhbersama.blogspot.com/p/tukar-link-otomatis.html dan untuk tukar banner : http://musuhbersama.blogspot.com/p/tukar-banner-otomatis.html

    BalasHapus
  5. nice info sob itu kota saya tuh,kalau boleh saya copast di blog saya ya?? buat berbagi sama temen2 saya,,kalau boleh sih -_-v

    BalasHapus
  6. oh silahkan disini boleh copas tapi jgn lupa cantumkan sumbernya thx...

    BalasHapus
  7. makasih.. minta ijin copas ya :)

    BalasHapus
  8. anatasha: silahkan jgn lupa cantumkan link sumbernya ya

    BalasHapus
  9. Kota saya nih...... baru tau aku asal mulanya...

    BalasHapus
  10. oh begitu ya thx sudah berkunjung ke sini

    BalasHapus
  11. Suatu blog yang mengingatkan kita tentang para pejuang kita terdahulu.
    Terimakasi atas informasinya

    BalasHapus
  12. ditunggu postingan bermanfaat berikutnya kawan..

    BalasHapus
  13. kota yang sepi............

    BalasHapus
  14. jdi pengen pulang nie,mo k wonogiri lg,dh lama g pulkam,kangen ma ortu

    BalasHapus
  15. Wah, jadi tau tentang sejarahnya kota wonogiri...
    saya aslinya dari Pekanbaru, Riau.

    BalasHapus
  16. Salam Blogger, kalo ada kesempatan jalan2 juga ya di blog saya Kumpulan Sejarah Kebetulan saya juga interest banget terhadap Sejarah :)

    BalasHapus
  17. Wah kota kelahiran alm ayahanda...
    Bangga dgn sejarahnya,, jdi teringat saat dlu jaman sekolah dlu sering pulkam sendiri dri smp... HeƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗ:D
    HeƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗ:D

    BalasHapus
  18. Tempat kelahiran x tercinta..wonogiri is the best

    BalasHapus
  19. whhh ternyata asal usul kota wonogiri itu bagus sekali ya, banyak pelajaran yang terkadung di dalamnya..
    saya baru tahu,
    terimakasih atas postingannya ya ;)

    BalasHapus
  20. ohhh ternyata gitu ya sejarahnya..
    terimakasih ;)

    visit to http://mobildatsunbandung.com/

    BalasHapus
  21. terima kasih telah berbagi kisahnya :)

    BalasHapus
  22. gan bisa minta sumber2 yang relevan dari artikel ini? buat referensi skripsi saya

    BalasHapus
  23. wah ini ane juga dpt dri bacaa gan ane udh lupa bukunya

    BalasHapus
  24. garai kangen ae rek.....wonogokil

    BalasHapus
  25. tanah kelahiran qu mas bro jatisrono/klenting mungil he he he ....

    BalasHapus
  26. tanah kelahiran qu mas bro jatisrono/klenting mungil he he he ....

    BalasHapus
  27. Kota kelahiran saya ini Wonogiri sukses, iya kan...

    BalasHapus
  28. panjang yah asal mula kota Wonogiri. emang keren ko sampe sekarang pemandangannya. apalagi pantai nampunya, gak kalah kayak hawai. hehehehe

    BalasHapus
  29. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus